Menjelang Ramadhan 1444 H, Ponpes Ibnul Qoyyim Putra Lepas 43 Santri Program Muballigh Hijrah

0

Mendekati bulan suci Ramadhan masyarakat muslim di seluruh penjuru Indonesia merayakatnnya dengan gegap gempita. Masjid-masjid memasang hiasan di sepanjang jalan menuju masjid. Dipasangi lampu, banner-banner berisi pesan dakwah, ada juga yang membuat gapura digerbang masjid dengan tulisan bersa “Marhaban Ya Ramadhan”. Tak cukup hanya berpusat di masjid, baliho-baliho pinggir jalan raya juga memasang ucapan selamat menunaikan ibadah puasa, tak peduli siapa yang memasang dan motif-motif dibelakangnya. Sampai warung dan toko ikut merayakan bulan Ramadhan dengan diskon-diskon dan penawaran menarik lainnya disamping hiasan toko yang islami. Di tengah suasana dunia yang gembira karena memasuki bulan Ramadhan ada bagian kecil dari dunia bernama pondok pesantren yang menjadi pusat pendidikan Islam menjalankan fungsinya sebagai pencetak kader dakwah.

Seolah menjadi momentum yang tepat, bulan Ramadhan membawa semangat keimanan yang harus diisi dengan  ibadah dan ketaatan. Dalam rangka mengawal semangat tersebut Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim Putra (PPIQ) kembali mengirimkan kader-kader dai menuju desa-desa di pelosok Gunungkidul. Program tersebut bernama “Santri Mubaligh Hijrah Ramadhan 1444 H”. Program rutin tahunan bagi kelas 4 KMI untuk mengisi bulan Ramadhan di desa-desa terluar dan terdalam di Yogyakarta. Setelah melewati proses kaderisasi dan pembekalan yang cukup lama akhirnya sebanyak 43 santri berhasil di terjunkan untuk memakmurkan masjid di pelosok desa. Santri Mubaligh Hijrah akan menempati masjid-masjid di Kecamatan Semanu, Rongkop, Tepus dan Purwosari, Kabupaten Gunungkidul semuanya merupakan masjid binaan Persaudaraan Djamaah Haji Indonesia (PDHI).

Secara seremonial pelepasan Santri Mubaligh Hijrah Ramadhan 1444 H dilaksanakan pada hari Selasa (21/03/2023) bertempat di Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim Putra Yogyakarta. Dihadiri oleh perwakilan Yayasan Persaudaraan Djamaah Haji Indonesia (PDHI) Pimpinan Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim Putra, para guru dan asatidz pengabdian, wali santri kelas 4 KMI serta seluruh santri pondok pesantren. Acara dibuka dengan kalimat basmalah dilanjutakn dengan pembacaan kalam ilahi oleh salah satu santri. Dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne Oh Pondokku. Setelahnya dilanjutkan dengan sambutan dari Direktur PPIQ Putra Ustadz Muhammad Fajar Nur Rachmat, Lc.

Dalam sambutannya Direkur PPIQ Putra Ustadz Muhammad Fajar Nur Rachmat, Lc menyampaikan perihal maksud dari program mubaligh hijrah sebagai program pendidikan kader dakwah. Mubalig hijrah sebagai saran pengenalan realita medan dakwah kepada santri. Dalam sambutannya juga Ustadz Fajar mengingatkan perihal identitas santri-santri sebagai dai. Dimana “Nahnu Du’at Qobla Kulli Syai” menjadi slogan dan oleh karenanya hendaknya dakwah tak pernah lepas dari tarikan nafas dan aliran darah setiap kader dakwah.

Setelah sambutan selesai, maka acara inti pelepasan santri mubaligh hijrah dilaksanakan. Santri-santri yang akan diberangkatkan menuju medan dakwah akan dipanggil satu persatu guna menaiki panggung. Ketika dipanggil santri akan dibekali Al-Qur’an sebagai bentuk pedoman dalam menjalankan dakwah. Secara makna pemberian Al-Qur’an adalah simbol tujuan dakwah Islam yaitu li I’lai kalimatillah untuk meninggikan kalimat Allah SWT serta membela dan menjaga agama Islam sebagai agama yang rahmatan lil a’lamin. Setelah semua santri menaiki panggung maka akan didoakan seluruh hadirin yang dipimpin oleh Ustadz Faqihuddin dari Yayasan PDHI.

S Bangkit (22/3/24)


Posting Komentar

0 Komentar
Posting Komentar (0)
To Top