- Sejarah
Pondok Pesantren
Putra-putri Ibnul Qoyyim yang didirikan pada tanggal 10 Dzulqo’dah 1403
bertepatan dengan 20 Agustus 1983 adalah merupakan salah satu dari amal usaha
dari PDHI Yogyakarta yang perkembangannya sampai saat ini terus menunjukkan
peningkatan, walaupun peningkatan tersebut masih perlu ditingkatkan, dan bila
menatap kondisi kedepan keberadaan dari sebuah lembaga pendidikan yang
berbasiskan agama, kemudian bila dua hal tersebut dipadukan maka Pondok Pesantren
Putra-putri Ibnul Qoyyim untuk kedepannya adalah sebuah aset yang harus secara
serius untuk diperhatikan.
Madrasah Aliyah Ibnul Qoyyim merupakan madrasah yang berada di
bawah naungan Yayasan Persaudaraan Djamaah Haji Indonesia (PDHI) yang
dipimpin oleh GBPH Joyo Kusumo (adik Sri Sultan Hamengku Buwono X). Madrasah
yang bervisikan “Mencetak Generasi Mukmin, Muallim, Mujahid yang Mukhlis” ini,
memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan.
Siswa putra dan putri di madrasah ini, dipisah menjadi dua sekolah
dengan manajemen yang berbeda. Madrasah untuk siswa putra terletak di Jalan
Jogja-Wonosari km 10,5 Tegalyoso, Sitimulyo, Piyungan, Bantul, yang dipimpin
oleh Bapak H. Rohadi Agus Salim, S.Pd.I. Sementara madrasah untuk siswa
putri terletak di Jalan Jogja-Wonosari km 8,5 Gandu, Sendangtirto, Berbah,
Sleman, yang dipimpin oleh Bapak H. Aceng Musthofa, M.Pd.I.
Pondok Pesantren
Putra-putri Ibnul Qoyyim mempunyai tujuan mendidik santri agar menjadi manusia
muslim selaku kader-kader Ulama dan Mubaligh yang berjiwa; ikhlas, tabah,
tangguh, mandiri dalam mengamalkan ajaran islam secara utuh dan dinamis, serta
siap bertugas melayani dan mengasuh jama’ah.
Dan dalam
strateginya bersifat memadukan model pesantren dengan sekolah, pendidikan agama
dengan pendidikan umum, dengan menggunakan system klasikal serta menggunakan
kurikulum yang mandiri yaitu hasil perpaduan yang seimbang antara kurikulum
pemerintah dan kurikulum pondok.
Pondok Pesantren
Putra-putri Ibnul Qoyyim didirikan dengan dua tujuan :
a. Sebagai
usaha momumental dari PDHI DIY, yaitu lembaga Amal Jariyah yang InsyaAllah
bakal langgeng.
b. Untuk
menciptakan penerus dakwah.
Sebagai usaha
untuk memantapkan tujuan tersebut di atas, berbagai hal telah dilakukan yaitu :
a. Pengadaan
dan penyempurnaan Sarana dan Prasarana yang merupakan Hardware.
b. Pemantapan
kurikulum baik Intra maupun Ekstra yang merupakan Software.
c. Penertiban
dan penyempurnaan sistem Administrasi dan Organisasi Pondok Pesantren
Putra-putri Ibnul Qoyyim.
d. Penggalangan
dan Penggalian Sumber dana.
e. Pengembangan
kegiatan baik guna pengembangan pendidikan maupun guna pengenalan Pondok
Pesantren Putra-putri Ibnul Qoyyim pada masyarakat luas.
f. Peningkatan
kerjasama dengan masyarakat luas.
g. Peningkatan
kwantitas Santri.
h. Pemisahan
lokasi kegiatan untuk santri Putra dan Putri.
Pondok Pesantren
Putra-putri Ibnul Qoyyim mengalami perkembangan dari tahun ke tahun, yaitu
sebagai berikut :
a. Diniyah
berdiri sejak tahun 1983, yakni untuk memberikan kesempatan pada masyarakat
sekitar yang ingin belajar pengetahuan dini untuk yang ditingkat SD bekerjasama
dengan PPMI Gandu.
b. Madrasah
Tsanawiyah (MTs) berdiri tahun 1986, yakni untuk mendidik santri-santri sejak
dini, sejak tahun 1992 mendapat status diakui.
c. Madrasah
Aliyah (MA) berdiri sejak tahun 1989, yakni untuk memberikan kelanjutan pada
santri Tsanawiyah di luar pondok, tahun 1992 mendapat status diakui.
d. Raudlatul
Athfal beriri sejak tahun 1990, merupakan penyerahan dari PKK Pedukuhan Gandu
dan Cepor yang dilakukan oleh Kelurahan Sendangtirto untuk didirikan Taman
Kanak-kanak.
2. Letak
Geografis
Pondok Pesantren
Putra-putri Ibnul Qoyyim terbagi menjadi dua lokasi yaitu pondok putra yang
terletak di Jl. Jogja-Wonosari Km. 10 Tegalyoso, Sitimulyo, Piyungan, Bantul,
dan untuk pondok putri terletak di Jl. Jogja - Wonosari Km. 9 Gandu,
Sendangtirto, Berbah, Sleman.
Pondok Pesantren
ini dapat dikatakan strategis, karena terletak di tepi jalan raya yang cukup
ramai dilewati mobil dan bus dari berbagai jurusan. Selain keberadaannya yang
cukup strategis, jika ditinjau dari segi pendidikan Pondok Pesantren
Putra-putri Ibnul Qoyyim mempunyai letak yang cukup kondusif untuk belajar.
Karena jauh dari keramaian kota dan terletak di tengah-tengah pedesaan yang
memungkinkan santri untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat sekitar.
3. Struktur
Organisasi
Untuk
mempermudah kerja dan memperlancar proses belajar mengajar di pondok pesantren,
maka Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim Yogyakarta membuat struktur organisasi. Oleh
karenanya untuk mengembangkan, menjamin dan mewujudkan mekanisme kerja yang
bertanggung jawab perlu diadakan struktur keorganisasian kepengurusan dalam
pondok pesantren.
4. Keadaan
Santri Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim Yogyakarta
Para santri yang
menetap di pondok pesantren Ibnul Qoyyim Yogyakarta berasal dari berbagai
daerah dan ada juga yang berasal dari luar jawa. Jumlah santri dari tahun
pertahun mengalami peningkatan, walaupun tidak terlalu banyak. Dengan masuk
menjadi santri Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim Yogyakarta, maka mereka berarti
harus taat dan patuh kepada peraturan-peraturan yang ditetapkan di pesantren
ini.
Pondok Pesantren
Ibnul Qoyyim Yogyakarta sudah dikenal oleh berbagai lapisan masyarakat, sebab
dalam usia yang relatif singkat ternyata para siswanya telah berdatangan dari
pulai Jawa, bahkan dari luar pulau Jawa walaupun dari wilayah yogyakarta
sendiri prosentasenya masih relatif kecil, hal ini menunjukkan adanya hal-hal
yang menarik.
Dan santri-santri Pondok Pesantren Ibnul
Qoyyim Yogyakarta, seluruhnya harus/wajib tinggal di dalam asrama pondok
pesantren dan wajib mengikuti segala kegiatan yang diadakan oleh pondok
pesantren seperti; keorganisasian, kepramukaan, muhadloroh (latihan pidato tiga
bahasa yaitu : Bahasa Indonesia, Arab, dan Inggris), public speaking, dan juga
siswa dapat mengikuti kegiatan ekstra seperti : olahraga, seni baca al-Qur’an,
komputer, menjahit, sablon, drum band, dan kursus-kursus lainnya yang membantu
siswa-siswi hidup di masyarakat kelak.
0 Komentar