Evaluasi Bulanan Bersama Unit Putra dan Putri

0

 


Selasa, 13 Muharram 1442 H / 1 September 2020. 


Setelah beberapa bulan tidak melaksanakan evaluasi Bulanan bersama sebab pandemi, jajaran Pimpinan, Guru, dan Karyawan Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim Yogyakarta unit Putra dan Putri kini kembali berkumpul bersama untuk melaksanakan evaluasi Bulanan.
Pada kesempatan ini, evalusi bersama bertempat di Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim unit Putra.

Acara dimulai dari pukul 13.00 dan yang menjadi pembawa acara adalah Ustadz. H. Burhanadi Nurdin.

Pada kesempatan siang itu, acara diawali dengan melantunkan Asmaul Husna dan bacaan Al Quran, yang dipimpin oleh Direktur KMI PPIQ Putra, Ustadz. H. Purwadi  Pangestutyas M.Pd.I. Lantunan Asmaul Husna dan Al Quran siang itu membuat suasana kumpul terasa tenang.


Setelah itu, Pimpinan Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim, KH. Rohadi Agus Salim, M.Pd.I dihaturkan waktu oleh pembawa acara untuk memberikan arahan kepada seluruh jajaran Guru dan Karyawan. Beliau menyampaikan, semoga kebiasaan baik membaca Al Quran di setiap agenda evaluasi bulanan, akan menurunkan sakinah dan semangat baru, dan beliau berharap semoga pondok kita terus dilimpahi kebaikan oleh Allah ta'aala.
Setelah arahan dari Pak Kiyai, MC membacakan susunan acara yang berikutnya, yaitu Tausiyah.

Pada kesempatan kali ini, yang memberikan Tausiyah adalah salah satu Guru Senior di Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim, yang kini menjadi Penasehat, beliau adalah Ustadz. H. Anas Masduki.


Banyak nasihat yang di sampaikan oleh Ustadz Anas pada kesempatan siang ini, secara umum beliau memberikan materi tentang "Mengambil pelajaran dari tahun baru Hijriah, serta perjuangan para kaum muhajirin dan Asnhor."
Beliau berharap agar semua guru dan karyawan pondok bisa mengambil hikmah dari kehidupan kaum Muhajirin dan Anshor, yang mana sejarah dua  kaum tersebut sarat dengan sikap tolong menolong untuk kemajuan Islam.

Ada satu hal yang menarik yang beliau sampaikan di akhir pembicaraannya, yaitu tentang semboyan dari Bapak Pendidikan Indonesia, yaitu Ki. Hajar Dewantara.

"Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani"  artinya, "yang di depan memberi contoh, di tengah memberi semangat, di belakang memberi dorongan"

Beliau berharap agar semua yang terlibat di Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim bisa menghimpun 3 sikap di atas. Ada saat nya kita memberi contoh, ada saatnya kita memberi semangat, dan ada saat di mana kita harus memberi dorongan.

Semoga dengan ini semua jajaran pengurus serta para guru dan karyawan Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim bisa terus mengembangkan pondok tercinta.


 Reporter: Muhammad Jundi Rabbani

Posting Komentar

0 Komentar
Posting Komentar (0)
To Top